Minggu, 21 Agustus 2016

Laporan Pendahuluan DM (DIABETES MELITUS)

LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

A.    Definisi

                     Diabetes Melitus (DM) adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin,yaitu suatu hormon yang diproduksi pancreas,mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya.
Diabetes melitus (DM) adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin.
Ada beberapa klasifikasi Diabetes Militus,antara lain sebagai berikut :
1.      Tipe  I  : Dm tergantung insulin
Serangan DM tipe 1 biasanya muncul sebelum penderita berusia 30 tahun  (namun bias muncul pada usia berapapaun.biasanya pasien menjadi kurus dan membutuhkan insulin eksogenesa dan pengaturan makanan untuk mendapatkan kontrol.
2.      Tipe II  : Dm tidak tergantung insulin
Pada DM tipe II biasanya muncul pada pasien dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun dan yang mengalami obesitas, Diabetes tipe II ini terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (yang disebut resistensi insulin )atau akibat penurunan jumlah produksi.
3.      DM Gestasional
4.      DM yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lain

B.     Etiologi

1.      DM tipe I
a)      Faktor genetik       : individu yang memiliki tipe antigen HLA tertentu. HLA     merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen trasplantasi dan proses imun lainnya
b)      Faktor imunologi  : respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan abnormal  tubuh dengan cara bereaksi dengan jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.
c)      Faktor lingkungan : meskipun kejaringan yang mengalami destruksi sel beta tidak dimengerti sepenuhnya namun kenyataannya bahwa kerentanan genetik merupakan faktor dasar yang melandasi proses terjadinya DM tipe I.
2.      DM tipe II
a)         Usia ( 65 tahun keatas ),
b)         Obesitas
c)         Riwayat keluarga
d)        Kelompok etnik

C.    Patofisiologi

Kejadian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utam. Disisi lain DM bisa terjadi akibat kekurangan insulin yang bersifal relativ yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin (insulin resistance ) . keadaan ini ditandai deng ketidakrentanan/ketidakmampuan organ menggunakan insulin, sehingga insulin tidak bisa berfungsi optimal dalam mengatur metabolism glukosa. Akibatnya, kadar glukosa meningkat.

D.    Manifestasi Klinik

1.      DM tipe I
a)      Poliuria ( sering kencing )
b)      Polidipsi (cepat lapar )
c)      Polipagi(sering haus )
d)     Keletihan
e)      Berat badan menurun
f)       Lemas
g)      Peka rangsang
h)      Gejala akhir Diabetik ketoasidosis
2.      DM tipe II
a)      Keletihan
b)      Poliuria ( Sering kencing )
c)      Polidipsi  ( cepal lapar )
d)     Perubahan pandangan
e)      Kesemutan, kebas ekstremitas
f)       Penyembuhan luka lambat
g)      Infeksi kulit atau pruritis mengantuk
h)      Gejala akhir koma non ketotik hiperglikemik hiperosmolar (HHNC)





E.     Komplikasi
1.      Neuropati diabetik
    Salah satu komplikasi kronis paling sering ditemukan pada diabetes militus. Resiko yang didihadapi pasien DM dengan ND antara lain ialah infeksi berulang, ulkus yang tidak sembuh  dan amputasi jari/kaki
2.      Penurunan daya imunitas
Hiperglikemia dapat mengganggu kemampuan leukosit khusus yang berfungsi untuk menghancurkan bakteri. Dengan demikian, pada pasien diabetes yang tidak terkontrol akan terjadi penurunan resistensi terhadap infeksi tertentu.
3.      Infeksi kulit dan traktus kencing dan vaginitis
4.      Neuropati peripheral, kemungkinan sebagai gastroparesis (menyebabkan tertundanya pengosongan lambung dan merasa mual dan kenyang setelah makan),diare nocturnal,impotensi, dan hipotensi postural
F.     Pemeriksaan diagnostik / penunjang
1.      Pemeriksaan Lboratorium
a)      Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg% (Plasma vena).
b)      Bila GDS 100-200 mg% → perlu pemeriksaan test toleransi glukosa oral.
c)      Kriteria baru penentuan diagnostik DM menurut ADA menggunakan GDP > 126 mg/dl.
2.      Pemeriksaan lain yang perlu diperhatikan pada pasien Diabetes Mellitus:
a)    Hb
b)    Gas darah arteri
c)    Insulin darah
d)    Elektrolit darah
e)    Urinalisis
f)     Ultrasonografi



G.    Penatalaksanaan

1.   Diet :
a.       Penentuan gizi hitung prosentase relatif body weight
Berat badan  X 100 %
Tinggi badan - 100
1)    Kurus  = < 90% = BB x 40 – 60 kal/hari
2)    Normal            = 90 – 110% = BB x 30 kal/hari
3)    Gemuk            = > 110% = BB x 20 kal/hari
4)    Obesitas          = > 120% = BB x 5 – 15 kal/hari
b.      Komposisi makanan terdiri dari:
1)    Protein             = 12 – 20% (0,8 gram/ kg BB)
2)    Karbohidrat     =  55 – 6%
3)    Lemak             = < 30%
2. Latihan jasmani : dianjurkan secara teratur (3 – 4x) seminggu selama 1,5 jam.
3.Penyuluhan
4.Obat-obatan
H.      Diagnosa keperawatan
  1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari hiperglikemi)
  2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, makanan dan aktifitas jasmani
  3. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik
4.      Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakitberhubungan dengan kurangnya informasi
5.      Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual
  1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
7.      Resiko tinggi terhadap infeksi ( sepsis)
  1. Resiko terjadi injury berhubungan dengan  penurunan fungsi penglihatan







RENCANA KEPERAWATAN
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan / kriteria
Implementasi
1
























2.





















3.










Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari hiperglikemi) ditandai dengan
DS :
-             Klien mengeluh ingin kencing
-             selalu mengeluh haus
DO :
-             Nampak sering kencing
-             Masukan dibatasi












Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, makanan dan aktifitas jasmani ditandai dengan
DS :
-             Klien mengeluh lemah
-             Kurang minat pada makanan
DO :
-             Penurunan berat badan
-             Tonus otot jelek







Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik ditandai dengan
DS :
-             Klien mengungkapkan tidak mampu untuk mempertahankan rutinitas biasanya
DO :
-             Nampak kelelahan

Cairan dan elektrolit ditandai dengan :
-             Haluaran tepat secara indifidu
-             Nadi perifer dapat diraba
-             Turgor kulit dan pengisian kapiler baik
















Masukan kalori/ nutrien sesuai dengan jumlah yang tepat ditandai dengan

-             Berat badan stabil
-             Selera makan cukup













Mengungkapkan peningkatan energi ditandai dengan :

-Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan
1.      tanda tanda vital, catat adanya perubahan TD ortostatik
2.      Pentau masukan dan pengeluaran, cacat berat jenis urine
3.      Ukur berat badan setiap hari
4.      Daptkan riwayat pasien sehubungan dengan lamanya intensitas dari gejala seperti muntah pengeluaran urine sangat berlebihan
5.      pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung jika pemasukan cairan melalui oaral suadah dapat diberikan
6.      Pantau pemeriksaan laboratoriuum spt hematokrit dll
1.      Timbang berat badan setiap hari sesuai indikasi
2.      Tentukan program diet dan pola makanan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan klien
3.      Auskultasi bisis usus, catat adanya nyeri abdomen/ perut kembung, mual muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi
4.      Identifikasi makanan yang disukai termasuk kebutuhan etnik/ kultur
5.      Lakukan pemeriksaan gula darah dengan menggunakan finger stick.


1.      Diskusikan dengan pasien kebutuahn akan aktifitas. Buat jadwal perencanaan dengan pasien dan identifikasi aktifitas yang menimbulkan kelelahan.
2.      Berikan aktifitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup tanpa diganggu.
3.      Pantau nadi, frekuensi,  pernafasan dan tekanan darah sebelum/ sesudah melakukan aktifitas
4.      Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dsb
5.      Tingkatkan partisipasi klien dalam melakuakan aktifitas sehari hari sesuai dengan yang dapat ditoleransi




EVALUASI.
            Perawat mempuyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana tujuan tercapai ;
  1. Berhasil
  2. Tercapai sebagian
  3. Belum tercapai.







DAFTAR PUSTAKA

Barbara C Long, Perawatan Medikal Bedah (Terjemahan), Yayasan IAPK Padjajaran Bandung, September 1996, Hal. 443 - 450
Doenges Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien), Edisi 3, Penerbit Buku Kedikteran EGC, Tahun 2002, Hal ; 52 – 64 & 240 – 249.
Junadi P, Atiek S, Husna A, Kapita selekta  Kedokteran (Efusi Pleura), Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universita Indonesia, 1982, Hal.206 - 208
Wilson Lorraine M, Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit), Buku 2,  Edisi 4, Tahun 1995, Hal ; 704 – 705 & 753 - 763.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar